Pengertian kodrat sering disalahpahami dengan pengertian gender. Banyak
yang menganggap kodrat sama dengan gender, padahal definisinya berbeda. Kodrat
adalah sesuatu yang membedakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dari aspek
biologis. Kodrat bersifat hakiki. Secara kodrat, laki-laki dan perempuan
dibedakan oleh empat hal. Tubuh perempuan bisa menstruasi, hamil, melahirkan,
dan menyusui. Sementara laki-laki yang tidak memiliki rahim tidak bisa
melakukan hal yang sama. Hanya empat hal itu yang membedakan laki-laki dan
perempuan. Selain empat hal itu disebut gender, bukan kodrat. Jika kodrat
mencakup aspek biologis, lain halnya dengan gender. Gender dibangun oleh
budaya.
Gender merupakan sebuah pandangan atau keyakinan yang dibentuk dalam suatu
konstruksi sosial di dalam masyarakat yang diharapkan menjadi pembeda antara
laki-laki dan perempuan dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan
karakteristik emosional. Seperti perempuan yang diharapkan menjadi tipe yang
lemah lembut, penyabar, dan keibuan. Juga seperti laki-laki yang diharapkan
menjadi sosok yang dapat memimpin, tegas, rasional, kuat, jantan, dan perkasa.
Anak perempuan yang menyukai boneka, remaja perempuan yang menyukai warna
merah muda, dan istri yang menjadi IRT itu bukan kodrat, melainkan gender. Anak
laki-laki yang menyukai mainan mobil-mobilan, remaja laki-laki yang menyukai
warna hitam, dan suami yang bekerja di luar itu bukan kodrat, melainkan gender.
Pengelompokkan gender terjadi karena masyarakat mengharapkan perempuan dan
laki-laki bertingkah laku seperti itu.
Kesetaraan gender berarti semua orang baik laki-laki dan perempuan memiliki
kesempatan untuk mendapatkan hak serta kenyamanan dalam menjalani kehidupan.
Semua orang berhak memiliki akses terhadap sumber daya dan segala hal secara
setara dan adil. Hak yang seimbang dengan kesetaraan gender merujuk pada
kesamaan tanggung jawab, kesempatan, perlakuan, serta penilaian bagi kaum
laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial.
Idealnya, perempuan memiliki hak dan kesempatan yang setara dengan gender
lainnya. Jika sama, mengapa perlu ada perjuangan khusus untuk hak perempuan?
Itu karena banyak pelanggaran hak dan kesenjangan kesempatan yang dialami
perempuan atau merugikan banyak perempuan. Seperti KDRT, KS, upah lebih rendah,
hingga kurangnya akses pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai. Selama
ratusan tahun, gerakan hak perempuan berkampanye menghapus aturan, perilaku,
stigma dan tradisi yang tidak berpihak pada perempuan.
Sistem patriarki dianggap merugikan laki-laki karena tuntutan yang
dibebankan kepada mereka. Misalnya, tren TikTok “laki-laki tidak bercerita”
muncul karena laki-laki dianggap tidak pantas mengungkapkan emosi seperti
menangis layaknya perempuan yang dianggap cengeng. Padahal, laki-laki dan
perempuan yang mau bercerita dan mau pergi ke psikolog adalah tanda bahwa
mereka mau menyembuhkan lukanya dan tidak lari dari masalah.
Contoh lainnya, produk skincare identik digunakan oleh
perempuan. Ketika ada laki-laki yang menggunakan skincare,
laki-laki itu malu mengakuinya karena ia takut diolok-olok. Padahal skincare digunakan
untuk merawat diri, tidak ada sangkut pautnya dengan jenis kelamin. Ini adalah
bukti bahwa patriarki tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental dan
fisik perempuan, namun juga merugikan laki-laki.
Apakah laki-laki bisa menjadi feminis? Laki-laki yang percaya pada gagasan
mengenai kesetaraan hak juga bisa mendukung feminisme. Jika ada laki-laki yang
menghargai perempuan, hal itu tidak menambah value-nya sebagai
manusia. Karena memang sudah seharusnya begitu, sudah seharusnya laki-laki
menghormati perempuan. Menghargai dan menghormati sesama adalah hal paling
dasar yang wajib dimiliki semua orang, baik laki-laki maupun perempuan.
Komentar
Posting Komentar