Langsung ke konten utama

Sang Merah

Sudah lama sekali aku ditenggelamkan hujan. Sesungguhnya aku tak apa-apa. Aku hanya bertanya, di manakah mentariku yang hilang?

Kemarin, aku bertemu dengan Sang Kuning. Kukira aku bisa sedikit berbahagia, ternyata tak ada yang terjadi. Agaknya mataku tak bisa tak melihat daya pikatmu.

Aku tahu memang kisah ini tak terlalu penting 'tuk diceritakan. Aku bertumbuh melewati hari-hari kelabu itu, kau juga pasti merasakan hal yang sama di dunia yang berbeda.

Namun, bolehkah aku bernostalgia?

Nampaknya, kau adalah salah satu dari pertanyaanku yang tak pernah terjawab. Mungkin kau tak peduli akan perkataan temanku kala itu. Tapi kudengar kini kalian menghirup udara yang sama, pernahkah kau mendengarku darinya? Aku ingin tahu, namun sayangnya udaraku dengan udaranya sudah berbeda sekarang.

Terkadang saat mencarimu, aku membiarkan jalanku tersesat dengan sendirinya. Biarlah kakiku terus melangkah ke mana saja selagi aku masih ingat jalan pulang. Tenang, aku takkan menjadikan masa lampauku 'tuk mengobati laraku di hari ini.

Hari berganti hari... Tak ada harapan yang meninggi, air terus mengalir di sungaiku. Namun, siapa sangka bahwa aku menemuimu di saat harapanku memudar?

Nov '20

Komentar